Pesantren Dan Pendidikan di Era Smart Society 5.0
Abstract
Slogan “ayo mondok” sering sekali di dengungkan oleh para alumni pesantren dan orang yang memandang pentingnya pendidikan islam bagi masyarakat. Slogan ini merupakan ajakan kepada masyarakat agar memasukkan anaknya belajar di pondok pesantren dan menimba ilmu agama di sana. Hal ini tentu beralasan karena di pondok pesantren pendidikan agama para santri akan lebih intensif, akhlaknya akan terjaga dan karakternya juga terbentuk dengan baik.
Faham ahlussunah waljamaah (aswaja) yang diajarkan di pondok pesantren akan dapat menjadikan para santri, kelak saat sudah terjun di masyarakat akan menjadi rahmatan lil alamin, hal ini karena pesantren memiliki 3 fungsi utama yaitu Sebagai lembaga pendidikan berbasis agama, pesantren memiliki tugas pokok sebagai Transmisi ilmu dan pengetahuan Islam, pemeliharaan tradisi Islam, dan reproduksi calon-calon ulama. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang unik. Tidak saja karena keberadaannya yang sudah sangat lama, tetapi juga karena kultur, metode, dan jaringan yang diterapkan oleh lembaga agama tersebut.
Di era society 5.0 masyarakat dihadapkan dengan teknologi yang memungkinkan pengaksesan dalam ruang maya yang terasa seperti ruang fisik. Di era tersebut, tidak hanya membawa dampak positif tetapi juga membawa dampak negatif terutama di kalangan anak muda, tingkah laku atau moral yang semakin tidak teratur, tontonan yang mengandung kekerasan maupun pornografi dan kurangnya adab.
Menghadapi era society 5.0 ini dibutuhkan kemampuan 6 literasi dasar seperti literasi data yaitu kemampuan untuk membaca, analisis, dan menggunakan informasi (big data) di dunia digital. Kemudian literasi teknologi, memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (coding, artificial intelligence, machine learning, engineering principles, biotech). Dan terakhir adalah literasi manusia yaitu humanities, komunikasi & desain
Keywords : Pesantren, Aswaja, era society 5.0
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat kami di :
PASCASARJANA FAI Universitas Wahid Hasyim