Main Article Content

Abstract

Abstrak
Indonesia sebagai negara dengan warisan budaya yang melimpah dan beragam, menghadapi tantangan yang sangat besar dalam melestarikan dan mengembangkannya di era globalisasi yang semakin pesat. Di era modern, budaya asing dengan mudah masuk melalui berbagai saluran, seperti media sosial, hiburan, dan teknologi digital. Jika tidak dibarengi dengan pemahaman yang kuat terhadap budaya sendiri, maka identitas nasional akan mudah luntur. Salah satu kunci untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan menggalakkan literasi, khususnya literasi seni dan budaya. Literasi media adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan berbagai media guna mengakses, analisis serta menghasilkan informasi untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari seseorang yang akan dipengaruhi oleh media yang ada misalnya berupa televisi, film, radio, musik terekam, surat kabar dan majalah. Dari media itu masih ditambah dengan dengan internet bahkan kini pun melalui telepon seluler dapat diakses. Pengenalan konsep literasi ini menjadi sangat relevan, terutama di tengah perkembangan teknologi dan dinamika sosial politik yang semakin kompleks. Kurangnya literasi, khususnya literasi budaya dan sejarah, bisa menyebabkan generasi muda. Hal ini berpotensi akan menyebabkan lemahnya karakter bangsa, tanda-tandanya adalah rendahnya toleransi, tidak adanya rasa cinta tanah air, dan mudahnya dipengaruhi budaya asing yang negatif. Kemiskinan literasi media dan teknologi di sisi lain menyebabkan masyarakat rentan terhadap arus informasi yang menyesatkan dan propaganda yang bisa menggerus identitas nasional. Oleh karena itu, peningkatan literasi menjadi sangat mendesak. Literasi seni dan budaya misalnya akan meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal, membangun masyarakat yang berbudaya tinggi dan menghargai karya seni dan budaya bangsa sendiri.
Kata Kunci: Budaya Literasi, Karakter, Identitas Kebangsaan, Membangun Kemandirian Bangsa

Article Details