Main Article Content
Abstract
Pesatnya perkembangan media sosial telah membawa dampak signifikan terhadap kehidupan pelajar, termasuk dalam aspek pembentukan karakter dan pemahaman nilai-nilai agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana media sosial memengaruhi karakter pelajar serta peran pendidikan agama dalam merespons tantangan tersebut. Data menunjukkan bahwa terjadi penurunan indeks karakter siswa secara nasional, yang diiringi dengan meningkatnya ketergantungan terhadap konten digital keagamaan yang sering kali dangkal dan tidak tervalidasi. Sekitar 60% siswa lebih memilih belajar agama melalui media sosial dibandingkan dari guru di sekolah, namun hanya sebagian kecil yang memiliki kemampuan literasi digital yang memadai untuk memilah informasi yang kredibel. Selain itu, paparan terhadap konten negatif seperti ujaran kebencian dan satire keagamaan turut melemahkan nilai moral siswa. Sementara itu, integrasi media sosial dalam pembelajaran agama oleh guru masih terbatas dan belum menyentuh aspek pedagogis digital secara komprehensif. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan agama harus bertransformasi ke arah pendekatan yang lebih adaptif terhadap dunia digital, dengan mengembangkan kurikulum berbasis literasi digital keagamaan dan memperkuat kapasitas guru. Dengan demikian, pendidikan agama dapat berfungsi tidak hanya sebagai transmisi nilai-nilai spiritual, tetapi juga sebagai benteng karakter pelajar di era arus informasi yang tak terbendung.