Main Article Content
Abstract
Penelitian ini membahas peran lembaga pendidikan informal dalam menanamkan nilai-nilai religius di Kec. Cina, Kab. Bone. Tujuannya adalah mendeskripsikan pola penanaman nilai-nilai religius, faktor-faktor yang mempengaruhi peran lembaga pendidikan informal, serta tantangan yang dihadapi dalam proses tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan pedagogis, psikologis, sosiologis, dan antropologis. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi, yang dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penanaman nilai-nilai religius dilakukan melalui: (1) keteladanan seperti salat lima waktu, rajin mengaji, hormat kepada orang tua, adab dalam pergaulan, serta kejujuran dan kesopanan; (2) pendidikan dan pembiasaan seperti disiplin waktu, bekerja sejak dini, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan agama; (3) nasihat mengenai etos kerja, hidup sederhana, dan kesabaran; (4) perhatian serta pengawasan dalam pergaulan dan kegiatan di luar rumah; (5) pemberian hukuman seperti pengurangan uang saku, penyitaan kendaraan, dan handphone.
Faktor yang mempengaruhi peran lembaga pendidikan informal meliputi kesadaran orang tua akan pentingnya ilmu agama, pendampingan dan fasilitas pendidikan anak, program pemerintah seperti TK-TPA dan majelis taklim, serta maksimalisasi fungsi keluarga, baik secara agama, pendidikan, ekonomi, maupun sosial. Tantangan yang dihadapi mencakup pengaruh media (televisi, game), lingkungan pergaulan yang kurang mendukung, serta kesibukan orang tua.
Implikasinya, penting bagi orang tua untuk terus menanamkan nilai religius, mendukung program pemerintah, memaksimalkan peran keluarga, memfilter media, mengawasi pergaulan anak, serta menyediakan waktu bersama agar terbentuk generasi saleh dan salehah.