Main Article Content

Abstract

Rendahnya produksi garam yang diperoleh dapat disebabkan kemarau basah yang membuat
panen produksi garam tidak maksimal dan pemanfaatan teknologi garam yang belum merata.
Banyaknya masyarakat memproduksi garam menggunakan cara tradisional yang hanya
memaanfaatkan panas matahari dan kincir angin. Dalam penelitian ini, peneliti memanfaatkan
matahari dengan bantuan teknologi spray untuk mempercepat proses evaporasi air laut untuk
mengasilkan garam. Kemudian menyusun model matematik laju penguapan air laut
menggunakan metode polynomial dengan variasi jumlah spray dan aliran debit yang nantinya
dapat mengetahui kecepatan angka evaporasinya. Hasil optimasi variasi jumlah spray dan
aliran debit mendapatkan bahwa penguapan air laut yang optimal pada debit 1403763,4955
cm3/jam dengan variasi jumlah spray 3;5;7 dan debit 1615348,1843 cm3/jam dengan variasi
spray 3 dan 7 karena hasil yang di dapat menunjukkan persen kesalahan tidak melebihi 10 %.

Article Details