Main Article Content

Abstract

Buah pinang memiliki banyak manfaat, sedangkan kulit buah pinang hanya dibuang sebagai limbah. Salah satu penggunaan selulosa dalam jumlah yang relatif besar yang ditemukan dalam kulit pinang adalah produksi selulosa asetat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh selulosa asetat dari kulit buah pinang dan mencari kondisi terbaik berdasarkan variasi waktu asetilasi dan volume asam asetat glacial. Dua langkah terlibat dalam konversi selulosa menjadi selulosa asetat yaitu selulosa pertama kali diisolasi, dan kemudian diasetilasi. Produksi selulosa terjadi pada awalnya, diikuti dengan pemurniannya. Selulosa dipecah menjadi asam fosfat pada langkah berikutnya, di mana ia diasetilasi dengan asam asetat glasial, dan hasilnya diperoleh kembali melalui penyaringan dan pengeringan. Penelitian dilakukan menggunakan pengaruh waktu asetilasi 5, 10, 15, 20, dan 25 menit dengan pemberian volume asam asetat glacial 98% sebanyak 20 ml, 40 ml, 60 ml, 80 ml dan 100 ml terhadap kadar asetil dari selulosa asetat. Dari hasil penelitian ini didapat kadar asetil terbesar adalah 28,09% pada waktu asetilasi 15 menit dengan pemberian volume asam asetat glacial 60 ml.

Article Details