Main Article Content
Abstract
Wijen merupakan yang dibudidayakan sebagai sumber minyak nabati. Berdasarkan penelitian terdahulu perlu dilakukan metode lain selain menggunakan metode cold press untuk menigkatkan minyak yang didapat dengan menggunakan tangki berpengaduk. Sehingga diharapkan perolehan rendemen yang didapat lebih banyak dibanding menggunakan metode cold press. Oleh karena itu peneliti mencoba melakukan penelitian dengan judul “Optimasi Ekstraksi Minyak Biji Wijen Dengan Pelarut N-Heksana Dalam Tangki Berpengadukâ€. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan optimasi proses ekstraksi dalam tangki berpengaduk dengan menggunakan bilangan CAMP. Metode yang digunakan adalah ekstraksi menggunakan alat tangki berpengaduk. Perbandingan jumlah biji wijen dan pelarut Nheksana pada tiap sampelnya sebanyak 1:5. jumlah biji wijen sebanyak 80 gram dan pelarut N-heksana sebanyak 400 ml. untuk variabel yang dijalankan berupa kecepatan pengadukan (rpm) sebesar 100, 200, 300, 400, 500. Dan waktu pengadukan (menit) sebesar 20, 40, 60, 80, 100. Hasil ekstraksi kemudian difiltrasi untuk memisahkan ampas biji wijen dengan filtratnya. Kemudian filtrat tersebut dilakukan proses distilasi untuk pemisahan pelarut dengan minyak wijen murni untuk dihitung perolehan yield nya dan menghitung optimasi bilangan CAMP. Kemudian menganalisa minyak wijen murni dari perolehan optimasi bilangan CAMP. Bilangan CAMP optimum berkisar antara 10,06 x  hingga 11,67 x  dengan perolehan yield sebesar 49,5%
Â
Kata kunci: Biji Wijen, Bilangan Camp, Ekstraksi