Main Article Content
Abstract
Sejarah mencatat, bahwa orang Indonesia sudah memulai kebiasaan mengkonsumsi tembakau sebagai rokok sejak tahun 1601, setahun setelah tembakau mulai ditanam di Jawa. Perkembangan rokok di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya barat yang mana jika ditinjau dari kata “rokok†dalam bahasa Indonesia, kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Belanda “rokkenâ€. Dalam perjalanannya, rokok terus mengalami evolusi alamiah dalam konteks perubahan bentuk dan citarasanya mengikuti permintaan pasar. Proses evolusi tersebut mencapai puncaknya pada tahun 1970an, dimana penerapan teknologi yang pada masa tersebut diprakarsai oleh perusahaan-perusahaan rokok besar di Indonesia mulai memproduksi rokok dengan menggunakan mesin dan menambahkan filter. Selulosa acetate merupakan yang digunakannya, filter berada pada bagian pangkal ujung hisapnya. Selulosa acetate itu sendiri, merupakan komponen berbasis karbon yang disebut pirolisis serta memiliki sifat thermoplastic, absorbsi selektif, dan mampu berikatan dengan plasticizers. Seiring majunya teknologi manufacture dalam memproduksi filter selulosa acetate, semakin banyak varian bentuk dari filter yang dapat ditemukan di pasar, baik yang berbentuk padat berpori hingga berlubang pada bagian poros tengahnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan filter selulosa acetate yang berlubang pada bagian porosnya (hollow) pada sigaret kretek tangan (SKTF-Hollow) terhadap komposisi kimianya dibandingkan dengan sigaret kretek tangan pada umumnya sebagai referensi (SKT-R). Parameter nikotin, tar coresta, tar SNI, puff number, dan CO diuji menggunakan Smoking Machine Rotary dan Gas Chromatography (GC). Hasil pengujian yang diperoleh secara berurutan pada SKT Hollow 1,39; 36,78; 30,94; 12,14;21,09 sedangkan pada SKT-R 1,93; 40,86; 34,26;17,85’22,68. Hasil menunjukkan komposisi kimia SKT-R berbeda nyata dengan SKTFHollow. Simpulan penelitian ini, filter selulosa acetate yang berlubang pada bagian poros tengahnya (hollow) memberikan fungsi filtrasi kimiawi terhadap kandungan rokok SKT-R sehingga penambahan filter selulosa acetate yang berlubang dibagian porosnya (hollow) pada rokok sigaret kretek tangan tidak bisa masuk kedalam kategori SKT.Â