Main Article Content

Abstract

Flavonoid adalah salah satu senyawa metabolit sekunder yang penting yang terdapat pada tumbuhan yang merupakan bagian dari turunan 2-phenyl-benzyl- γ-pyrone. Flavonoid memiliki peran penting dalam tumbuhan yaitu memberikan warna, rasa pada biji, bunga dan buah serta dapat digunakan sebagai antimikroba dan perlindungan dari paparan sinar ultra violet matahari. Salah satu sumber flavonoid adalah buah delima. Buah delima mengandung 0,2 – 1% dari berat buah delima yang didalamnya terdapat 30% terkonsentrasi berada pada bagian kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kecepatan pengadukan dan waktu ekstraksi terhadap kandungan flavonoid dari kulit ari buah delima (Punica granatum). Proses ekstraksi flavonoid dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut aeston 80% dengan metode pengadukan. Metode tersebut dapat meningkatkan perpindahan massa dari bahan ke dalam pelarut. Dalam proses ekstraksi waktu ekstraksi memiliki pengaruh terhadap efektivitas ekstraksi. Waktu yang terbatas dapat menghasilkan ekstraksi yang kurang optimal, sementara waktu yang berlebihan bisa memengaruhi hasil ekstraksi dengan menyebabkan potensi kerusakan pada sampel. Diperoleh hasil ekstraksi flavonid terbaik berada pada kecepatan pengadukan sebesar 500 rpm dan pada waktu ekstraksi selama 180 menit dengan kandungan flavonoid yang terekstraksi sebesar 0,7575%


 

Keywords

Aseton Flavonoid Kulit Ari Delima Kecepatan Pengadukan Waktu Ekstrasi

Article Details

References

  1. Azizah, D. N., Kumolowati, E., & Faramayuda, F. (2014). Penetapan Kadar Flavonoid AlCl3 (Alternanthera Amoena Voss). Jurnal Integrasi Proses, 6(4), 162–16.
  2. Kurniawan, A., Kurniawan, C., Indraswati, N., & Mudjijati. (2008). Ekstraksi Minyak Kulit Jeruk dengan Metode Distilasi, Pengepresan dan Leaching. Widya Teknik, 7(1), 15–24.
  3. Kurniawati, A. (2019). Pengaruh Jenis Pelarut Pada Proses Ekstraksi Bunga Mawar dengan Metode Maserasi Sebagai Aroma Parfum. Journal of Creativity Student, 2(2), 74–83.
  4. Mierziak, J., Kostyn, K., & Kulma, A. (2014). Flavonoids as Important Molecules of Plant Interactions with the Environment. Molecules, 19, 16240–16265.
  5. Nomleni, E. R., et al. (2022). Ekstraksi Garam dari Rumput Laut Caulerpa Lentilifera dengan Kombinasi Perlakuan Agitasi dan Non Agitasi pada Suhu yang Berbeda. Journal of Marine Research, 11(4).
  6. Oci, Y. M., & Dewi, K. K. (2014). Khasiat Ajaib Delima. Jakarta: Padi.
  7. Panche, A. N., Diwan, A. D., & Chandra, S. R. (2016). Flavonoids: An Overview. Journal of Nutritional Science, 5(47), 1–15.
  8. Uzel, A., et al. (2005). Chemical Compositions and Antimicrobial Activities of Four Different Anatolian Propolis Samples. Microbiol. Res., 160, 189–195.
  9. Wulandari, S., Mulkiya, K., & Syafnir, L. (2017). Pengujian Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi terhadap Aktivitas Antioksidan Kulit Buah Delima (Punica granatum L.) serta Penetapan Kadar Flavonoid Total. Farmasi, 3(2), 500–506.
  10. Bohari. (2021). Kimia Pemisahan. IPB Press, Kabupaten Bogor.
  11. Brewster, et al. (2020). Flavonoid Compositions and Uses Thereof. United States Patent.
  12. Fischer, U. A., et al. (2013). Influence of Origin Source, Different Fruit Tissue and Juice Extraction Methods on Anthocyanin, Phenolic Acid, Hydrolysable Tannin, and Isolariciresinol Contents of Pomegranate (Punica granatum L.) Fruits and Juices. European Food Research and Technology, 237, 209–221.
  13. Gustia, J., Septiawan, I., & Iriany. (2017). Ekstraksi Flavonoid dari Bayam Merah.
  14. Yuniwati, M., et al. (2019). Pengaruh Waktu, Suhu dan Kecepatan Pengadukan terhadap Proses Pengambilan Tannin dari Pinang. Jurnal Teknologi, 12(2), 109–115.