Main Article Content

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit disebabkan oleh virus dengue yang dapat ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jumlah kasus DBD yang dilaporkan oleh World Health Organization (WHO) semakin meningkat dari 2,5 juta pada tahun 2010 menjadi 4,2 juta pada tahun 2019. Pada tahun 2021, WHO memperkirakan jumlah infeksi DBD secara global sekitar 100-400 juta setiap tahunnya. Penggunaan larvasida kimia secara terus menerus dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan resistensi pada organisme target. Alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan larvasida alami dengan memanfaatkan senyawa aktif pada tanaman yaitu daun Renggak (Amomum dealbatum). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektifitas ekstrak daun Renggak dengan abate (temephos) terhadap jumlah kematian larva Aedes aegypti. Jenis rancangan dalam penelitian ini adalah Posttest Only Control Group Design, yang merupakan penelitian True Experimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun Renggak memiliki efek larvasida terhadap larva Aedes aegypti. Perbandingan perlakuan antara penggunaan ekstrak daun Renggak dan abate menunjukkan efektifitas yang sama terhadap larva Aedes aegypti setelah 12 jam perlakuan. Nilai LC50 ekstrak etanol daun Renggak terhadap mortalitas larva diperoleh pada konsentrasi 0,3% yang berarti bahwa pada konsentrasi 0,3% ekstrak etanol daun renggak mampu membunuh 50% larva Aedes aegypti.

Keywords

Biolarvasida daun Renggak larva Aedes aegypti

Article Details

References

  1. Al-Solami, H. M. (2021). Larvicidal Activity of Plant Extracts by Inhibition of Detoxification Enzymes in Culex pipiens. Journal of King Saud University - Science, 33(3), p. 101371. https://doi.org/10.1016/j.jksus.2021.101371.
  2. Azim, M., Hariadi, P., & Yuliana, T. (2023). Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri (Staphylococus epidermidis) Ekstrak Kulit Buah Renggak (Amomum dealbatum Roxb) Tanaman Khas Lombok. Jurnal Kimia, 17(1), 77–81.
  3. Bahrina, I., Sari, E., & Suwardi, D. (2024). Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Hijau Terhadap Perkembangan Larva Nyamuk di Desa Kuala Langsa. Jurnal Kimia, 2(1), 122–129.
  4. Cahyati, W. H., et al. (2017). The Phytochemical Analysis of Hay Infusions and Papaya Leaf Juice as an Attractant Containing Insecticide for Aedes aegypti. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(2), 218–224.
  5. Gad, S. C. (2014). LD50/LC50 (Lethal Dosage 50/Lethal Concentration 50). In Encyclopedia of Toxicology (3rd ed., pp. 510–518). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-386454-3.00867-8.
  6. Hanifa, N. I., et al. (2021). Phytochemical Screening of Decoction and Ethanolic Extract of Amomum dealbatum Roxb. Leaves. Jurnal Biologi Tropis, 21(2), 510–518. https://doi.org/10.29303/jbt.v21i2.2758.
  7. Kraemer, M. U. G., et al. (2015). The Global Distribution of the Arbovirus Vectors Aedes aegypti and Ae. albopictus. eLife, 4, 1–18. https://doi.org/10.7554/eLife.08347.
  8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025.
  9. Mustariani, B. A., & Hidayanti, B. R. (2021). Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Renggak (Amomum dealbatum) dan Potensinya Sebagai Antioksidan. Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia, 3(2), 143–153. https://doi.org/10.20414/spin.v3i2.4029.
  10. Pamungkas, R. W., Syafei, N. S., & Soeroto, A. Y. (2017). Perbandingan Efek Larvasida Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) Varietas Zanzibar dengan Temephos terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti. Pharmaceutical Sciences and Research, 3(3), 139–144. https://doi.org/10.7454/psr.v3i3.3566.
  11. Perumalsamy, H., Kim, N. J., & Ahn, Y. J. (2009). Larvicidal Activity of Compounds Isolated from Asarum Heterotropoides Against Culex pipiens pallens, Aedes aegypti, and Ochlerotatus togoi (Diptera: Culicidae). Journal of Medical Entomology, 46(6), 1420–1423. https://doi.org/10.1603/033.046.0624.
  12. Rizky, M. R., Hidayati, A. R., & Sunarwidhi, A. L. (2023). Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Buah Renggak (Amomum dealbatum Roxb.) Terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Sasambo Journal of Pharmacy, 4(1), 38–44. https://doi.org/10.29303/sjp.v4i1.215.
  13. Santoso, A., et al. (2023). Pemanfaatan Daun Sirih sebagai Biolarvasida Alami Pengganti Larvasida Sintetis. Prosiding Kolokium Pengabdian Kepada Masyarakat, 65–70.
  14. Setyawati, I. (2019). Histology of Rat Pancreas Treated with Calliandra calothyrsus Leaf in the Diets during Pregnancy and Lactation. Advances in Tropical Biodiversity and Environmental Sciences, 3(1), 1. https://doi.org/10.24843/atbes.2019.v03.i01.p01.
  15. Wang, W.-H., et al. (2020). Dengue Hemorrhagic Fever: A Systemic Literature Review of Current Perspectives on Pathogenesis, Prevention, and Control. Journal of Microbiology, Immunology and Infection, 53(6), 963–978. https://doi.org/10.1016/j.jmii.2020.03.007.
  16. World Health Organization. (2021). Dengue and Severe Dengue.
  17. Yuliana, A., et al. (2021). Efektivitas Larvasida Granul Ekstrak Etanol Daun Pisang Nangka (Musa x paradisiaca L.) Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti. ASPIRATOR - Jurnal Penyakit Tular Vektor, 13(1), 69–78. https://doi.org/10.22435/asp.v13i1.4042.