Main Article Content

Abstract

Industri pangan merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia. Perkembangan industri haruslah diiringi dengan pengelolaan limbah yang baik agar tidak menimbulkan dampak bagi lingkungan. Pabrik cincau menghasilkan limbah padat dan cair.
Limbah padat pabrik cincau dapat diolah menjadi pupuk, sementara limbah cair pabrik cincau belum ditemukan pemanfaatannya. Padahal jumlah limbah cair yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan limbah padat. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengurangi kadar polutan dalam limbah cair cincau agar sesuai dengan standar baku mutu limbah dan tidak mencemari lingkungan. Salah.satu parameter baku mutu limbah yang dapat dianalisa adalah COD (chemical oxygen demand). Tingginya nilai COD menunjukkan banyaknya kandungan zat organik dalam limbah cair. Nilai COD dapat diturunkan dengan beberapa metode, diantara metode penambahan karbon aktif dan metode aerasi. Pada penelitian ini diamati pengaruh penambahan karbon aktif seberat 25, 50, 75 dan 100 gram pada limbah cair cincau, serta pengaruh lama aerasi selama 1, 1,5 dan 2 jam. Nilai COD terendah didapatkan pada perlakuan penambahan karbon aktif seberat 100 gram yaitu 20,16 mg/L dan pada perlakuan aerasi selama 2 jam yaitu 20,24 mg/L. Semakin banyak karbon aktif yang ditambahkan ke dalam limbah cair cincau, semakin berkurang nilai COD. Semakin lama waktu aerasi, nilai COD semakin turun. Penambahan 100 gram karbon aktif atau perlakuan aerasi selama 2 jam pada 500 ml limbah cair cincau dapat menurunkan nilai COD sebesar 80%.

Keywords

aerasi cincau COD limbah karbon aktif

Article Details

References

  1. Aliffia Yoshi, L., Ambarwati, J., Maulidyananda, G., & Teknologi Indonesia, I. (2020). Upaya Penurunan Nilai COD pada Limbah Tekstil dan Batik dengan Penambahan NaOCl. Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan.
  2. Ambarwati, J., Maulidyananda, G., & Aliffia Yoshi, L. (2022). Menurunkan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) pada Air Limbah Laundry. Jurnal ISAINTEK, 5(2).
  3. Rahmani, A. (2015). Pengelolaan Air dalam Industri Pangan. www.icheme.org.
  4. Rahmawan, M. F., Pramitasari, N., & Kartini, A. M. (2023). Pengaruh Aerasi Terhadap Penurunan Kadar COD Limbah Cair Laundry Pada Proses Fitotreatment Menggunakan Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes). Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 15(1), 89–105.
  5. Samudi, S., & Saptaria, L. (2018). Pemanfaatan Limbah Cincau Hitam Menjadi Pupuk Organik Padat Pada Kelompok Wanita Tani Desa Nambaan Kabupaten Kediri. Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia, 3(2), 15. https://doi.org/10.32503/hijau.v3i2.270
  6. Sitorus, R. O., Ivan, D., Simatupang, S., & Purba, N. K. (2021). Nilai Tambah Pengolahan Daun Janggelan Menjadi Cincau Hitam Dan Saluran Pemasaran. Methodagro, 7(1), 57–73.
  7. Utami, I., Kautsar, D. B., & Akbar, R. F. (2020). Vinasse Treatment with Aerobic Microbial Method Using Activated Sludge. Journal of Physics: Conference Series, 1569(4). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1569/4/042059
  8. Vitricia, Dwiratna, C., & Setyobudiarso, H. (2022). Efektivitas Metode Aerasi Bubble Aerator dalam Menurunkan Kadar BOD dan COD Air Limbah RPS Laundry Kota Malang. Jurnal Enviro, 1–8.
  9. Maruf, D., Dalming, T., & Dinar, I. A. F. (2019). Escheria Coli pada Cincau Hitam di Pasar Katangka Kota Makassar. Media Farmasi, 15(2), 112. https://doi.org/10.32382/mf.v15i2.1062
  10. Muliani, R., & Ujianti, D. (2017). Produksi Bersih pada Industri Pangan Berbasis Perikanan. Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian, 1.
  11. Mulya, W., Maslina, M., & Yuliana, L. (2019). Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Alat Penyaring Air dengan Media Karbon Aktif untuk Rumah Tangga. Abdimas Universal, 1(2), 50–55. https://doi.org/10.36277/abdimasuniversal.v1i2.43
  12. Nayl, A. E. A., Elkhashab, R. A., El Malah, T., Yakout, S. M., El-Khateeb, M. A., Ali, M. M. S., & Ali, H. M. (2017). Adsorption Studies on the Removal of COD and BOD from Treated Sewage Using Activated Carbon Prepared from Date Palm Waste. Environmental Science and Pollution Research, 24(28), 22284–22293. https://doi.org/10.1007/s11356-017-9878-4
  13. Ningrum, Y. D., Ghofar, A., & Haeruddin. (2020). Efektivitas Enceng Gondok (Eichhornia Crassipes) sebagai Fitoremediator pada Limbah Cair Produksi Tahu. Journal of Maquares, 9(2), 97–106.
  14. Kementerian Lingkungan Hidup. (2014). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
  15. Kementerian Lingkungan Hidup. (2023). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2023 Tentang Perizinan Berusaha dan Persetujuan Pemerintah di Bidang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
  16. Askari, H. (2015). Perkembangan Pengolahan Air Limbah. www.kemenperin.go.id.
  17. Atima, W. (2015). BOD dan COD sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah. Jurnal Biology Science & Education, 4(1), 83–93.
  18. Beyan, S. M., Prabhu, S. V., Sissay, T. T., & Getahun, A. A. (2021). Sugarcane Bagasse Based Activated Carbon Preparation and Its Adsorption Efficacy on Removal of BOD and COD from Textile Effluents: RSM Based Modeling, Optimization, and Kinetic Aspects. Bioresource Technology Reports, 14. https://doi.org/10.1016/j.biteb.2021.100664
  19. Habibi, I., Setyawan, F., Listiawati, S., & Mahfud, M. C. (2023). Pengaruh Pupuk Limbah Cincau terhadap Penyakit dan Keanekaragaman Serangga Tanaman Jagung. Viabel Pertanian, 17(2), 119–129.
  20. Mahdavi, A. R., Ghoresyhi, A. A., Rahimpour, A., Younesi, H., & Pirzadeh, K. (2018). COD Removal from Landfill Leachate Using a High-Performance and Low-Cost Activated Carbon Synthesized from Walnut Shell.