STUDI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA TOMAT (Lycopersicon esculentum) KONVENSIONAL DAN ORGANIK SELAMA PENYIMPANAN
Abstract
Tomat (Lycopersicon esculentum) adalah buah yang banyak mengandung senyawa antioksidan (fenolik, flavonoid, vitamin C, dan likopen). Pada produk holtikultura, metode penanaman (konvensional dan organik) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas antioksidan selain faktor masa simpan (0, 3, 6, 9, 12, dan 15 hari). Penelitian ini dirancang untuk mempelajari aktivitas antioksidan dan pengaruh masa simpan terhadap aktivitas antioksidan tomat konvensional dan tomat organik. Awal penelitian dilakukan penentuan pelarut ekstraksi terbaik (etanol dan aseton, 80%). Aseton 80% merupakan pelarut terpilih untuk mengekstrak komponen antioksidan tomat (rendemen 3,39%; IC50 1405,85 mg/100 g buah; total fenolik 11,53 mg GAE/100 g buah; flavonoid 1,81 mg QE/100 g buah; dan vitamin C 8,37 mg asam askorbat/100 g buah). Kandungan fenolik (masa simpan 3 hari) dan likopen didapati lebih tinggi pada tomat organik, sedangkan vitamin C lebih tinggi pada tomat konvensional (masa simpan 9 dan 15 hari). Aktivitas antioksidan tomat menurun pada penyimpanan hari ke-3, naik pada hari ke-6, kemudian kembali turun pada hari ke-9. Total fenolik tomat organik menurun pada hari ke-6, sedangkan tomat konvensional cenderung stabil selama penyimpanan. Kandungan flavonoid tomat menurun sejak penyimpanan hari ke-12. Vitamin C cenderung stabil selama penyimpanan (terutama tomat konvensional). Likopen meningkat selama 9 hari penyimpanan, setelah itu menurun.
Kata kunci: antioksidan, konvensional, organik, penyimpanan, tomat
Full Text:
A4. 22-28.PDFDOI: http://dx.doi.org/10.36499/psnst.v1i1.969
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Address : :
Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.