Main Article Content

Abstract

This research is a contemporary study that addresses Indonesia's national interests to make Gunung Sewu a UNESCO Global Geopark Network. Global Geopark Network is a network with the name UNESCO that has a role to preserve the geological heritage and promote sustainable development in the community. Whereas Gunung Sewu is a karst region that is rich in tourism potential and geological heritage.

 In this study, the author focuses on the importance of the basic Indonesia to make Gunung Sewu the Global Geopark Network. The researcher used Felix Oppenheim's theory of national interests which stated that national interests were the ideals or goals of the state to prosper. As well as perspective from Joshua Goldstein that in order to achieve the goals of a country, a country cooperates with other parties.

 Based on the analysis and data, it is known that the national interests that Indonesia wants to achieve are our economic interests, namely increasing state revenues from the tourism sector and conservation interests to preserve the nature of mountain waste for the survival of the community.

Keywords

Geological heritage conservation sustainable development Geopark tourism Gunung Sewu local income.

Article Details

References

  1. JURNAL
  2. Amalia, Rizky. "Peran Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Dalam Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya Di Daerah Istimewa Yogyakarta (2017).
  3. Amelia, Deona Fhenta, and Saiman Pakpahan. "Upaya Pemerintah Indonesia Menjadikan Kawasan Gunung Sewu sebagai Unesco Global Geopark Network (ggn) Tahun 2013-2015." Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau 3.2 (2016).
  4. Bemmelen, R.W, Van, 1970, The Geology of Indonesia, Vol.I.A, second edition, Martinus Nijhoff, The Hague
  5. Boeadi – 1981 Biospeleologi Gua Batu. Makalah yang tidak dipublikasikan. A 1981-02 Katalog Perpustakaan HIKESPI
  6. Cunningham, K.L. et al – 1995)-Bacteria, fungi and biokars at Lecheguilla Cave, Carlsbad Caverns National Park, New Mexico
  7. Demartoto, Argyo. Pembangunan pariwisata berbasis masyarakat. Sebelas Maret University Press, 2009.
  8. Fahrudi, Erista Zulki, and Dheny Wiratmoko. "Masyarakat Geopark Gunung Sewu Pacitan Dalam Perspektif Ekonomi, Tradisi Dan Budaya." AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 8.01 (2018): 1-14
  9. Farsani, Neda Torabi, et al. 2012. Geopark and Geotourism New Approaches to Sustainability for the 21st Century
  10. Hamliton-Smith, E-1999-Concepts and Principles for the Protection of Kars related Biota (IUCN working group on Cave and Kars Protection)
  11. Hermawan, Much. Taufik Tri, dkk. 2014. Pengelolaan Kawasan Konservasi Yogyakarta: Gadjah Mada Univesity Press
  12. Hertanto, Hendrik Boby. "The Development Of Kars Area Ecotourism Object Potency In The West Pacitan Regency Of East Java Province." Ekosains 3.2 (2011)
  13. IUCN – 1999 – Biodiversity and cultural property in the management of limestone resources.
  14. Kevin , Fabryan Masrul dan Djoko Santoso Abi Suroso., PROSES PENGAJUAN KAWASAN GEOPARK PARAHYANGAN DI JAWA BARAT SEBAGAI ANGGOTA GLOBAL GEOPARK NETWORK UNESCO,2014, vol.3.No.2
  15. Kiew, R.-1991-The Limestone Flora-The State of Nature Conservation in Gunung Sewu
  16. Ko, R. K. T. "Keanekaragaman hayati kawasan kars." Kumpulan makalah ilmiah. Bogor: Tidak dipublikasikan (2003)
  17. Lehmann dalam Eko Haryono dan Mick Day-Landform differentiation within the Gunung Kidul Kegelkars Java,Indonesia. Journal of cave dan kars studies, vol 66, no.2,hal.62
  18. Nasional, Badan Perencanaan Pembangunan. "Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010–2014." Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta (2010).
  19. Oktariadi, Oki. Geopark dan Penataan Ruang. Badan Geologi Kementrian Energi Permadi, Reza, Prakosa Rachwibowo, and Wahju Krisna Hidajat. "Potensi Situs-Situs Warisan Geologi di Area Kars Gunung Sewu sebagai Pendukung dan Peluang Pengembangan Geopark di Indonesia untuk Aset Geowisata Kreatif." Geological Engineering E-Journal 6.2 (2014): 586-601.dan Sumber Daya Mineral, 2014
  20. Pianto, Heru Arif. 2016. Akulturasi Islam dan Budaya Lokal Pada Tradisi Budaya Tetaken di Pacitan. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Revitalisasi Kearifan Lokal Untuk Membangun Martabat Bangsa. Surabaya: UNESA. UNIVERSITY PRESS
  21. Rifai, Muh Husyain, Agus Sudargono, dan Mulyono. 2011. Kajian Potensi Ekowisata Kars Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011. ISBN 978-602-99172-5-3. Sukoharjo: LPPM Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
  22. Setiyadi J. –1996- Struktur dan komposisi vegetasi Luweng Jomblang, Wonosari, Gunung Kidul. Simposium Nasional II Lingkungan Karst-Jakarta-1996
  23. Tim peneliti Biologi Karst dan Gua Matalabiogama-1996-Struktur dan komposisi vegetasi Luweng Ombo Pacitan, Jawa Timur. Simposium Nasional II Lingkungan Karst-Jakarta-1996
  24. Tyas, Dewi Nilam, Rina Vitdiawati, and Rini Nusantari. "Konservasi dan Pemanfaatan Berkelanjutan Kawasan Kars Gunung Sewu sebagai Bagian Geopark untuk Mempertahankan Fungsi Ekologi." Symbion (Symposium on Biology Education): Proceeding, Departement of Biology Universitas Ahmad Dahlan. 2016
  25. BUKU
  26. Bandield, J.F. and Nealson, K.H. – 197- Geomicrobiology: inercation between microbes and minerals, Washington DC:Mineralogical Society of America Environmental Geology, 25 (1): 2-8
  27. Fandeli, Chafid. "Dasar-Dasar manajemen kepariwisataan alam." Yogyakarta: Liberty (2002).
  28. Gillieson, David. "Kars in southeast Asia." The physical geography of Southeast Asia. Oxford University Press, Oxford(2005): 157-176
  29. Hill, M.J. & Monastyrskii A.L. – 1998 – Butterfly fauna of protected areas in Central Java; collection 1994-1997
  30. H.Seowarno Darsoprajitno, Ekologi Pariwisata; tata laksana pengelolaan objek dan daya tarik wisata, Bandung: Angkasa. hal 374
  31. Jamaludin, Adon Nasrullah. 2015. Sosiologi Pedesaan. Bandung: Pustaka Setia.302-303
  32. Joshua S. Goldstein dan Jon C. Pevehouse. 2010. International Relations. Longman: New York. Hal.71
  33. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2006, Masterplan pengembangan geowisata di kawasan kars Gombong Selatan dan Gunung Sewu, laporan kegiatan, tidak diterbitkan
  34. Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: PN Balai Pustaka
  35. Kusumahbrata dan Suwardi., 2012. Selintas, Airtanah Kars di Pulau Jawa. "200TH."
  36. Lim, C.K. – 1999- Biodiversity and importance of Cave Swiftlets in Southeast Asia-Draft SE Asia karst and World Heritage Conservation
  37. Oppenheim, Felix E., (1987). “National Interest, Rationality, and Moralityâ€, Political Theory, Vol. 15, No. 3; pp. 369-389
  38. Pendit, Nyoman S. Ilmu pariwisata: sebuah pengantar perdana. Pradnya Paramita, 2006
  39. T.May Rudy, Study Strategis dalam transformasi sistem Internasional Pasca Perang dingin, Refika Aditama, Bandung, 2002, hal 116
  40. Uber Silalahi (2006), Metode Penelitian Sosial, Bandung, Unpar Press : h311
  41. Vermeulen ,JJ. & Whitten A.J. –1998- Land and Fresh Water Molluscs of the ENE
  42. Wulandari, Florentina Ratih. "Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pantai dalam Pengembangan Pariwisata dan Kelestarian Lingkungan Hayati Daerah Pantai." (2012)
  43. Whitten A. J. et al –1987-The Ecology of Gunungkidul-Gajah MadaUniversity Press
  44. Yoeti, Oka. "A. 1996." Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
  45. Yussof, 1997 .- The natural history and other histories of Batu Caves.
  46. INTERNET
  47. About GGN terdapat di http://www.globalgeopark.org/aboutGGN/ 6398.html diakses pada tanggal 10 Januari 2018
  48. Batur Geopark UNESCO terdapat di http://www.thejakartapost.com/news/2012 /11/03/mt-batur-included-unesco-sgeoparksite.html diakses pada tanggal 10 Januari 2018
  49. Geopark dan tata ruuang terdapat di http://landspatial.bappenas.go.id/km/files/ Geopark harus bias mensejahterakan rakyat, terdapat di http://www.esdm.go.id/berita/37umum/6808 diakses pada tanggal 10 Januari 2018
  50. Geopark harus bisa mensejahterakan rakyat http://travel.detik.com/geopark/dan/tata/ruang.pdf diakses pada tanggal 12 Januari 2018
  51. http://www.gunungkidulkab.go.id/D-88a0baef8aff3b0bd65e40c34ee7e294-NW-114c14b7d4672b60279a2d3d3fb39eb7-0.html diakses pada 9 Februari 2019
  52. Gunung-sewu-jadi-geopark-unesco-promosi-dinilai-masih kurang34640/3045663/1382/ diakses pada tanggal 10 Januari 2018
  53. Gunungsewu Jadi Contoh Pengelolaan Situs Geologi Indonesia-mediaindonesia.com diakses pada 8 Februai 2019
  54. https://www.iucn.org/content/ecotourism-diakses pada 9 Februari 2019
  55. "Gunung Sewu Akhirnya Dinobatkan sebagai "Geopark" Kelas Dunia", https://sains.kompas.com/read/2015/09/20/14321221/Gunung.Sewu.Akhirnya.Dinobatkan.sebagai.Geopark.Kelas.Dunia diakses pada tanggal 30 Januari 2018
  56. https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/geopark-berpotensi-jadi-ujung-tombak-wisata-indonesia/ diakses pada 9 Februari 2019
  57. http://www.geologi.esdm.go.id/index.php/berita-terkini/447-memberdayakan-masyarakat-dengan-geopark diakses pada 9 Februari 2019
  58. Tersedia di http://gunungsewugeopark.org/gunungsew u-resmi-jadi-global-geopark/ diakses 30 Januari 2018
  59. Wonderful Indonesia Geopark Diproyeksikan Menyumbang 1,1 Juta Wisman-http://kemenpar.go.id. diakses pada 8 Februari 2019