Main Article Content

Abstract

ABSTRAK

Calsium-Channel Blocker (CCB) seperti amlodipin, felodipin, nifedipin, diltiazem, dan verapamil dimetabolisme oleh enzim CYP3A4. Kadar CCB dalam darah dapat meningkat ke level yang berbahaya jika enzim tersebut dihambat. Eritromisin (antibiotik makrolida) merupakan inhibitor CYP3A4, penggunaan bersamaan CCB dan makrolida diasosiasikan dengan peningkatan risiko rawat inap akibat gagal ginjal akut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan CCB dan eritromisin terhadap fungsi ginjal pada pasien rawat inap poliklinik penyakit dalam RS Dr. Moewardi.

Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan pengambilan data secara retrospektif. Data diperoleh dari hasil observasi catatan rekam medik pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit (rawat inap).

Hasil dari 4 pasien diketahui masing-masing pasien mengalami peningkatan kadar kreatinin dan ureum dengan rata-rata kenaikan kreatinin 34,8% dan ureum 36,6%. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya interaksi makrolida dan CCB yang mengakibatkan kenaikan kadar CCB dalam darah sehingga menyebabkan hipotensi. Keadaan hipotensi dapat menyebabkan hipoperfusi ginjal yang berpotensi terjadinya gagal ginjal akut, dimana ditandai dengan meningkatnya kadar ureum dan kreatinin.

Kata kunci :Antibiotik makrolida, CCB, interaksi obat, ureum, kreatinin

Article Details

Author Biographies

Vinci Mizranita

Jurusan Diploma 3 Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sebelas Maret

Dea Sarra Pramudhita

Jurusan Diploma 3 Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sebelas Maret