Main Article Content

Abstract

Abstrak
Hipertensi dan diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang sering dialami usia degeneratif. Kombinasi obat antihipertensi dalam penanganan terapi jangka panjang membutuhkan biaya tinggi. Perlu dilakukan analisis untuk mengetahui obat yang paling efektif secara biaya dalam memberikan outcome terapi yang paling baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas biaya terapi kombinasi obat antihipertensi pada pasien BPJS kasus hipertensi dengan penyerta DM tipe II rawat jalan di RSI NU Demak Tahun 2021. Penelitian observasional dilakukan melalui pendekatan analisis farmakoekonomi menggunakan metode cost effectiveness analysis dengan melihat nilai ACER dan ICER. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan data rekam medis dan melihat biaya medis langsung. Data dikelompokkan berdasarkan pola terapi kemudian dilakukan analisis efektivitas biaya untuk mendapatkan terapi yang cost effective pada setiap kelompok terapi. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan menghitung biaya medis langsung, efektivitas terapi berdasarkan tekanan darah yang mencapai target minimal, serta menghitung nilai ACER dan ICER. Hasil dari penelitian menunjukkan obat antihipertensi yang paling cost-effective berdasarkan ACER adalah kombinasi golongan CCB-ACEI dengan jenis terapi Amlodipin 10 mg – Lisinopril 10 mg yang memiliki nilai sebesar Rp.6.388,70. berdasarkan ICER antihipertensi yang paling cost-effective yaitu terapi kombinasi golongan CCB-ARB dengan jenis terapi Amlodipin 5 mg – Valsartan 160 mg dengan nilai sebesar Rp. – 58.401,38.

Kata kunci: farmakoekonomi, efektivitas biaya, penyakit degeneratif, ICER & ACER

Article Details