UJI AKTIVITAS SUSPENSI SERBUK SPIRULINA PLATENSIS TERHADAP KADAR HORMON TESTOSTERON DAN HISTOPATOLOGIK TESTIS TIKUS WISTAR DIABETES YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN
Abstract
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang dapat mengganggu fungsi reproduksi pada pria yaitu penurunan kadar hormon testosteron dan kerusakan jaringan testis. Spirulina
platensis mengandung fikosianin sebagai antioksidan yang efektif untuk menurunkan kadar gula darah dan kerusakan organ reproduksi pria. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
efek Spirulina platensis (SP) terhadap kadar hormon testosteron serta gambaran histopatologik testis tikus jantan diabetes yang diinduksi Streptozotocin (STZ). Tikus dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari K1 (tikus diberikan suspensi CMC-Na), K2 (tikus yang diinduksi STZ dosis tunggal 45 mg/kgBB), K3 (tikus diberikan suspensi SP 36 mg/200gBB), kelompok 4; 5 dan 6 (tikus diabetes diberikan suspensi SP 36 mg/200kgBB; 72 mg/200gBB dan 144 mg/200gBB). Penelitian dilakukan selama 28 hari dengan parameter yang diamati adalah kadar gula darah, kadar testosteron dan gambaran histopatologik testis dengan Hematoksilin - Eosin (HE). Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dengan Spirulina platensis mampu meningkatkan kadar hormon testosteron yaitu 0,82 µG/mL, 1,13 µG/mL dan 1,66 µG/mL (p < 0,05) dibandingkan kelompok tikus diabetes. Spirulina platensis juga mampu mencegah kerusakan epitel tubulus seminferus pada testis dibandingkan kelompok diabetes. Pada hewan uji yang diberikan dosis 144 mg/kgBB memberikan aktivitas paling baik dalam menghambat kerusakan jaringan testis disebabkan oleh induksi STZ.
Kata kunci: diabetes mellitus, gangguan reproduksi, hormon testosteron, Spirulina platensis
platensis mengandung fikosianin sebagai antioksidan yang efektif untuk menurunkan kadar gula darah dan kerusakan organ reproduksi pria. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
efek Spirulina platensis (SP) terhadap kadar hormon testosteron serta gambaran histopatologik testis tikus jantan diabetes yang diinduksi Streptozotocin (STZ). Tikus dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari K1 (tikus diberikan suspensi CMC-Na), K2 (tikus yang diinduksi STZ dosis tunggal 45 mg/kgBB), K3 (tikus diberikan suspensi SP 36 mg/200gBB), kelompok 4; 5 dan 6 (tikus diabetes diberikan suspensi SP 36 mg/200kgBB; 72 mg/200gBB dan 144 mg/200gBB). Penelitian dilakukan selama 28 hari dengan parameter yang diamati adalah kadar gula darah, kadar testosteron dan gambaran histopatologik testis dengan Hematoksilin - Eosin (HE). Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dengan Spirulina platensis mampu meningkatkan kadar hormon testosteron yaitu 0,82 µG/mL, 1,13 µG/mL dan 1,66 µG/mL (p < 0,05) dibandingkan kelompok tikus diabetes. Spirulina platensis juga mampu mencegah kerusakan epitel tubulus seminferus pada testis dibandingkan kelompok diabetes. Pada hewan uji yang diberikan dosis 144 mg/kgBB memberikan aktivitas paling baik dalam menghambat kerusakan jaringan testis disebabkan oleh induksi STZ.
Kata kunci: diabetes mellitus, gangguan reproduksi, hormon testosteron, Spirulina platensis
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.31942/ce.v6i1.4402
Refbacks
- There are currently no refbacks.
CENDEKIA EKSAKTA IS INDEXED BY :
Alamat kami di :
LP2M Universitas Wahid Hasyim
JL. Menoreh Tengah X / 22, Sampangan, Gajahmungkur, Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50232, Indonesia
Handphone: +626281327592589 / +6285227248757
Email: lp2m@unwahas.ac.id
View My Stats