Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Inflasi, dan Upah Minimum Kabupaten (UMK) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah Eks Karesidenan Banyumas selama periode 2016-2024. Melalui analisis regresi data panel dan serangkaian uji seperti Chow, Hausman, dan Lagrange Multiplier, Random Effect Model (REM) terpilih sebagai model terbaik untuk estimasi. Analisis regresi menunjukkan bahwa IPM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran (Prob. 0,0000 < 0,05). Hal ini menunjukkan peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat menurunkan pengangguran. Sebaliknya, PDRB dan UMK berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran, dengan nilai Prob. masing-masing 0,0000 < 0,05 dan 0,0158 < 0,05. Pengaruh positif PDRB mengindikasikan adanya "jobless growth" atau ketidaksesuaian keterampilan, sedangkan pengaruh positif UMK menunjukkan potensi beban biaya tenaga kerja yang dapat menghambat penciptaan lapangan kerja. Sementara itu, inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengangguran

Article Details